Tim dosen FH UKB ikuti Sriwijaya Law Conference 2017

Selasa,28 November 2017


`Palembang, UKB – Pada dasarnya tugas utama dari setiap dosen ialah melaksanakan
amanat tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian. Pada
realitanya, kalangan masyarakat umum hanya mengetahui peran dosen tersebut hanya di
bidang pendidikan saja yakni mengadakan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Padahal
selain mengamalkan fungsi pendidikan, tugas untuk mengadakan penelitian dan pengabdian
ini merupakan tugas wajib yang harus dilaksanakan setiap dosen. Penelitian yang dimaksud
disini tidak hanya sekedar dosen melakukan survei dan membuat laporan lalu mendapatkan
dana insentif atas laporan penelitian yang dibuatnya. Lebih dari itu, penelitian yang dibuat
harus dapat diimplementasikan secara kongret bagi masyarkat. Hal yang sama berlaku
dengan program pengabdian masyarakat, masih banyak kalangan akademisi menganggap
program pengabdian masyarakat hanya sekedar mengunjungi masyarakat dan melakukan
sosialisasi atas tema program pengabdiannya, kemudian dibuat laporan akhir dan
mendapatkan dana insentif .
Pada dasarnya, semangat dari program penelitian dan pengabdian ini tidak “sekedar”
dosen menjalankan nya, namun para akademisi dituntut dapat memberikan real
implementation atas penelitian maupun pegabdian yang mereka buat. Program penelitian dan
pengabdian tersebut harus dapat menjadi problem solver terhadap realitas sosial masyarakat.
Atas dasar hal inilah yang membuat Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya mengadakan
Sriwijaya Law Conference (SLCON) di FH Tower Kampus Palembang pada 21 – 22
November 2017. Kegiatan yang mengusung tema “Posisi Strategis Penelitian Hukum dan
Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan Hukum di
Indonesia” ini menghadirkan 4 (empat) pembicara yaitu Prof. Topo santoso (Universitas
Indonesia), Prof. Sulistiowati (Universitas Gadjah Mada), Prof. Agus Yudha Hernoko (
Universitas Airlangga), dan Dr. Sigid Suseno (Universitas Padjajaran). Keempat pembicara
tersebut pada intinya memberikan kiat – kiat terhadap peserta terutama bagi kalangan
akademisi mengenai bagaimana cara merealisasikan secara kongret atas program penelitian
dan pengabdian di bidang hukum terhadap masyarakat.
Di dalam kegiatan SLCON tingkat nasional tersebut juga diadakan Forum Grup
Diskusi (FGD. Adapun peserta FGD tersebut merupakan kalangan akademisi dari berbagai
universitas nasional, contohnya seperti ada yang berasal dari Palangkaraya dan Bangka
Belitung. Dalam kegiatan ini sendiri tim Dosen FH UKB yang terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu
Fadhilah Mursyid, Muhammad Syahri Ramadhan dan Rizka Nurliyantika terpilih sebagai
peserta dan sekaligus sebagai pemakalah dalam kegiatan FGD. Untuk menjadi pemakalah
dalam kegiatan SLCON FH Unsri 2017 ini harus melalui proses seleksi yang begitu ketat.
Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu peserta FGD, Fadillah Mursid menyatakan
calon peserta harus mengirimkan artikelnya terlebih dahulu untuk diseleksi secara nasional
oleh pihak panitia. Apabila artikel yang dikirimkan sesuai dengan tema yang diusung oleh
pihak panitia, maka calon peserta dapat diterima menjadi pemakalah dalam kegiatan FGD
tersebut.

Adapun masing – masing panelis tersebut mengangkat judul penelitian di antara nya,
Fadillah Mursyid dengan mengangkat judul penelitian “Pembinaan Narapidana Teroris di
Indonesia”, Rizka Nurliyantika dengan mengangkat judul penelitian “Benteng Kuto Besak
sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional dan Warisan Budaya Dunia”, dan Muhammad
Syahri Ramadhan dengan mengangkat judul penelitian “Corporate Social Responsibility
dalam Perspektif Hukum Kepailitan di Indonesia.” ( Syahri )

 

IMG_20171121_135130

IMG_20171122_114852

BERITA LAINNYA